Kembangkan TIK, Ngabar Terima BLK Senilai 1 M

 2019-04-05 21:30


Kembangkan TIK, Ngabar Terima BLK Senilai 1 M

Bekasi – Pondok Ngabar menghadiri undangan kementerian Ketenagakerjaan RI pada Rabu (27/3) di Bekasi dalam rangka peresmian pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas berbasis pesantren tahap II kepada 500 pesantren.

BLK yang diresmikan meliputi berbagai bidang, seperti Kejuruan Teknik Otomotif (Teknik Sepeda motor), Kejuruan teknik las, Kejuruan Processing (Pengolahan hasil pertanian/pengolahan hasil perikanan), Kejuruan Woodworking, kejuruan teknologi informasi dan komunikasi, kejuruan menjahit, kejuruan refrigeration dan teknik listrik, kejuruan industry kreatif, serta kejuruan Bahasa.

Masing-masing pesantren menerima bantuan senilai 1 miliar dengan rincian 500 juta untuk bangunan; 300 juta untuk peralatan; dan 200 juta untuk sumber daya manusia. Pada kesempatan kali ini, Pondok Ngabar menerima bantuan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang diterima oleh pimpinan pondok, Ustadz KH. Moh. Ihsan, M.Ag.

Pondok Ngabar sengaja memilih bidang TIK mengingat perkembangan teknologi yang sangat pesat. Sehingga, beradaptasi merupakan kunci utama untuk tetap bisa hidup di tengah arus revolusi industri 4.0. Rencananya, selain menjadi mercusuar Pondok Ngabar untuk menopang manajemen pesantren berbasis TIK, BLK ini juga menjadi pusat produksi media pembelajaran berbasis audio visual. Sehingga, seluruh materi pembelajaran di Ngabar akan diproduksi dalam bentuk audio visual yang mudah dipahami oleh santri.

Penerimaan bantuan ini juga diimbangi dengan dikirimnya dua kader Ngabar di bidang TIK ke sekolah profesi dengan konsentrasi desain grafis dan komunikasi, dengan harapan mampu menopang kaderisasi SDM Ngabar dalam bidang ini. Proyek pembangunan gedung BLK akan dimulai pada bulan April 2019 dan mulai difungsikan pada Agustus 2019.

Menteri Ketenagakerjaan, M. Hanif Dhakiri menjelaskan bahwa BLK komunitas berbasis pesantren ini adalah upaya membekali lulusan pesantren – yang sudah memiliki karakter dan soft skill yang matang- dengan hard skill yang dibutuhkan saat ini. “BLK Komunitas merupakan program pemerintah, inisiatif Bapak Presiden Joko Widodo sebagai upaya untuk melengkapi soft skill dan pendidikan karakter yang ada di pondok pesantren dengan tambahan keterampilan berupa Hard Skill,” kata Menteri Hanif.

Lebih lanjut, Hanif berpesan agar BLK yang diberikan pemerintah ini tetap eksis dan berkembang sesuai perkembangan di masa mendatang, sehingga memberi manfaat yang berkelanjutan. “Saya titip BLK Komunitas untuk tetap hidup, dan eksis sampai kapanpun agar kedepannya BLK Komunitas ini tidak hanya eksis dalam waktu yang sebentar saja. Serta saya berharap BLK Komunitas dapat terus berinovasi mengikuti perubahan zaman yang begitu masif,” ujar Hanif. (Amir)